Notifikasi
General
Billboard Ads

Dari Gerakan Lingkungan Hingga Misi Politik Masyarakat Adat Mollo

 


Timor Tengah Selatan, Represif.com - Di tengah gebyar kampanye pemilihan umum legislatif (Pileg) 2024, satu nama mencuat di antara ratusan calon anggota legislatif yang berjuang untuk meraih suara pemilih. Ia bukanlah figur biasa-biasa, tetapi seorang aktivis lingkungan yang telah dikenal luas dalam perjuangannya untuk melindungi lingkungan dan hak-hak masyarakat adat. Dialah Aleta Kornelia Baun, seorang perempuan 58 tahun yang lahir dan besar di Kabupaten Timor Tengah Selatan, khususnya di daerah Mollo.

Meskipun terlihat tidak banyak memasang spanduk dan baliho kampanye seperti kebanyakan calon legislatif lainnya, namun Aleta Baun memiliki reputasi yang kokoh di komunitasnya. Hal ini disebabkan oleh perjuangannya yang gigih dalam menjaga lingkungan dan hak-hak masyarakat adat.

Sejak tahun-tahun sebelumnya, Aleta Baun telah memimpin gerakan melawan perusahaan tambang marmer yang merusak hutan dan sumber daya alam di daerahnya. Dampak dari aktivitas tambang tersebut tidak hanya menyebabkan krisis air, tetapi juga merusak pertanian lokal dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat setempat. Namun, kegigihannya dalam memimpin perlawanan berhasil memperoleh penghargaan internasional, termasuk Penghargaan Lingkungan Goldman pada tahun 2013 dan Penghargaan Yap Thiam Hien pada tahun 2016.

Pada Pileg 2024, Aleta Baun ditunjuk oleh masyarakat adat Tiga Batu Tungku, yang terdiri dari suku Mollo, Amanatun, dan Amanuban, untuk maju sebagai calon anggota DPR RI. Masyarakat adat ini berharap bahwa kehadiran Aleta di Senayan dapat membawa suara mereka untuk mengembalikan hak-hak tanah ulayat yang telah lama dikuasai oleh pemerintah. Tanah adat seluas 100 hektar yang berada di tiga wilayah perbatasan di TTS telah dimiliki oleh nenek moyang mereka sebelum kemerdekaan Indonesia, namun kemudian diambil paksa oleh kolonial Belanda dan akhirnya jatuh ke tangan pemerintah Indonesia.

Ketua adat di Desa Tunua, Kecamatan Mollo Utara, Petrus Oktavianus Bifel, menyatakan harapannya bahwa kehadiran Aleta Baun di DPR dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat adat. Dia menegaskan bahwa Aleta Baun adalah sosok yang tepat untuk mewakili mereka karena separuh hidupnya telah dihabiskan untuk berjuang melawan ketidakadilan dan mengadvokasi hak-hak masyarakat adat.

Dalam komitmennya untuk mengatasi isu-isu lingkungan dan masyarakat adat, Aleta Baun berjanji untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di Senayan. Ia berkomitmen untuk menyatukan suara masyarakat adat dan memperjuangkan perubahan yang mereka harapkan.

Dengan kehadiran Aleta Baun di dunia politik, harapan masyarakat adat Tiga Batu Tungku untuk mendapatkan perubahan yang mereka idamkan semakin mendekati kenyataan. Aleta Baun bukan hanya menjadi contoh bagi aktivis lingkungan, tetapi juga bagi mereka yang memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di seluruh Indonesia.

Posting Komentar
Billboard Ads
Billboard Ads
Billboard Ads
Kembali ke atas