Notifikasi
General
Billboard Ads

Kontroversi Pejabat dan Tokoh Penting Dukung Pilpres Satu Putaran

 


Dalam momentum menjelang pemilihan presiden (pilpres), narasi penyelenggaraan pilpres dalam satu putaran demi "efisiensi anggaran" menjadi pusat perhatian. Alasan-alasan tersebut telah didukung oleh sejumlah pejabat eksekutif dan tokoh masyarakat, meskipun tidak tanpa kritik dari beberapa pihak yang menyebutnya bertentangan dengan semangat demokrasi.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, adalah di antara pejabat yang menyuarakan dukungan untuk pilpres satu putaran. Bahlil bahkan menyebut bahwa hal itu dapat menghemat anggaran hingga Rp30 triliun, sementara Ansar mengajak masyarakat untuk berdoa agar pilpres berlangsung satu putaran guna menghemat anggaran sebesar Rp27 triliun.

Tidak hanya dari pemerintah, beberapa pejabat eksekutif lainnya seperti Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri BUMN Erick Thohir juga menyuarakan pandangan serupa. Alasan-alasan yang diutarakan termasuk efisiensi anggaran dan peningkatan kondusivitas suasana politik di Indonesia.

Di sisi lain, organisasi besar seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga mengharapkan agar pilpres berlangsung dalam satu putaran, dengan alasan agar umat Islam bisa lebih fokus pada ibadah selama bulan puasa tanpa terganggu oleh hiruk-pikuk kampanye.

Namun, narasi ini juga mendapat kritik tajam dari sejumlah pihak. Perludem menilai alasan efisiensi anggaran tidaklah masuk akal, mengingat biaya penyelenggaraan pemilu merupakan bagian integral dari proses demokrasi. Selain itu, beberapa tokoh dan pihak politik menilai bahwa pemilihan dalam dua putaran dirancang untuk memberikan legitimasi yang lebih kuat kepada presiden terpilih.

Perdebatan semakin memanas ketika narasi efisiensi anggaran tersebut dikaitkan dengan dukungan terhadap pasangan calon tertentu, terutama pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Optimisme untuk memenangkan pilpres dalam satu putaran juga diutarakan oleh Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarno Putri yang menyokong Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Meskipun demikian, ada pandangan bahwa target kemenangan satu putaran yang diutarakan Megawati adalah untuk memotivasi para relawan, bukan sebagai alasan untuk menghindari pemilihan dua putaran.

Dalam konteks ini, perdebatan tentang pilpres satu putaran terus menjadi fokus perhatian, menimbulkan pertanyaan tentang semangat demokrasi dan legitimasi politik di Indonesia.

Posting Komentar
Billboard Ads
Billboard Ads
Billboard Ads
Kembali ke atas