Perjuangan Politik Aleta Baun dan Misi Sosial Timor Tengah Selatan

Timor Tengah Selatan, Represif.com — Dalam sisi terpencil Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), sebuah misi politik dengan dimensi sosial sedang digelar oleh seorang tokoh perempuan yang penuh semangat, Aleta Baun. Dengan latar belakang sebagai aktivis lingkungan yang berpengalaman, Baun kini beralih ke dunia politik dengan harapan membawa suara perubahan bagi masyarakat di daerahnya.

Dalam sebuah perbincangan eksklusif, Aleta Baun mengungkapkan target ambisiusnya untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) mendatang. Meskipun cukup memenangkan dengan 80.000 suara, Baun membidik 100.000 suara sebagai upaya untuk memberikan suara lebih kuat bagi aspirasi dan kepentingan masyarakat yang diwakilinya.

Perjalanan politik Baun tidaklah mudah. Dengan daerah pemilihan yang tersebar di wilayah terpencil, Baun dan timnya telah menjangkau 50% dari daerah pemilihan, termasuk di wilayah-wilayah terpencil seperti Kota Kupang, Belo, Malaka, Sabu Raijua, dan Rote Ndao. Namun, tantangan nyata terletak pada medan yang berat, seperti di Kecamatan Mollo Utara, di mana jalan rusak parah membuat akses sulit di saat cuaca buruk.

Baun dan timnya menghabiskan dua sampai tiga hari di lapangan untuk menghemat waktu dan biaya. Mereka bahkan menginap di rumah warga setempat untuk menghindari pemborosan waktu. Meskipun demikian, Baun tidak ragu untuk menggunakan sumber daya pribadinya, dengan menghabiskan sekitar Rp400 juta dari kantong pribadinya selama hampir sebulan kampanye. Dana tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari beli bensin hingga konsumsi perjalanan, menunjukkan komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap misi politiknya.

Dalam kesempatan terakhir, Baun menyampaikan pesan kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil, untuk memberikan dukungan dan suara mereka pada Pileg mendatang. Dia percaya bahwa melalui perubahan politik, aspirasi masyarakat dapat didengar dan diwujudkan.

Dengan semangat perjuangan dan komitmennya yang kuat, Aleta Baun tidak hanya menjadi figur politik, tetapi juga ikon perubahan bagi masyarakat Timor Tengah Selatan. Semoga misi politiknya membawa harapan dan kebaikan bagi masa depan daerah tersebut.