Billboard Ads

Tragedi Yahukimo, Pendeta Tanggapi Konflik Antara Aparat TPNPB

 


Pendeta Atias Matuan dari Gereja Kingmi di Yahukimo memberikan kesaksian mengenai tragedi yang menimpa lima jemaat gerejanya pada September 2023. Kelima orang tersebut, Danius Heluka, Musa Heluka, Man Senik, Yoman Senik, dan Kapai Payage, diduga tewas ditembak oleh aparat TNI. Namun, Atias dengan tegas membantah tuduhan bahwa mereka adalah anggota milisi TPNPB.

"Atas nama keadilan, saya tegaskan bahwa kelima jemaat yang kami layani bukanlah anggota TPNPB, melainkan umat gereja kami," ujar Pendeta Atias Matuan. Dia menambahkan bahwa mereka bukan sedang melakukan perlawanan ketika ditembak, melainkan sedang menyeberang sungai.

Atias juga mengkritik tindakan TPNPB yang masuk ke pemukiman warga sipil. Menurutnya, hal tersebut menyebabkan masyarakat menjadi korban konflik dengan rumah-rumah mereka dibakar dan harta kekayaan habis.

"Saya berharap TPNPB dapat mengambil posisi yang jelas dalam konflik ini dan tidak melibatkan masyarakat sipil," tandas Atias.

Namun, kompleksitas konflik di Papua terus memunculkan pertanyaan dan ketidakpastian. TPNPB, dalam berbagai kasus, mengklaim bertanggung jawab atas kematian tentara, polisi, dan warga sipil yang mereka tuduh sebagai mata-mata aparat Indonesia.

Kematian salah satu warga sipil, Michelle Ndoga, yang dibunuh oleh TPNPB, menjadi salah satu kasus yang belum terang-benderang.

Tragedi di Yahukimo menjadi cerminan dari kompleksitas konflik di Papua, yang berdampak tidak hanya pada para pihak yang terlibat langsung, tetapi juga pada masyarakat sipil yang menjadi korban. Munculnya suara-suaras seperti Pendeta Atias Matuan menyoroti urgensi penyelesaian damai dan perlindungan terhadap hak asasi manusia di daerah konflik tersebut.

Read Also
Share
Like this article? Invite your friends to read :D