Notifikasi
General
Billboard Ads

UKT Batal Naik, Muryanto: USU Patuhi Keputusan Nadiem Makarim

 


Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Muryanto Amin, telah mengumumkan bahwa universitas tersebut akan mematuhi keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, yang membatalkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk tahun ini.

Dalam pertemuan dengan pimpinan perguruan tinggi negeri se-Indonesia pada Minggu malam yang lalu (25/05), Prof. Muryanto menyatakan bahwa pihaknya hanya bisa menerima kebijakan tersebut tanpa bisa menolak, menyadari akan gejolak di masyarakat terkait isu kenaikan UKT yang tidak dapat dibendung.

"Bagi kami tidak ada masalah, kami mengikuti kebijakan itu dan harus patuh pada keputusan kementerian. Itu diskusi tadi [Minggu) malam," ujar Prof. Muryanto.

Prof. Muryanto juga menyampaikan kesepakatan bahwa kenaikan UKT harus dilakukan secara bertahap dan harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Namun, ia juga menyoroti masalah kekeliruan dalam pengisian data atau formulir pendaftaran oleh calon mahasiswa baru, yang menurutnya disebabkan oleh sosialisasi UKT yang singkat.

Oleh karena itu, USU akan melakukan penyesuaian UKT seperti tahun sebelumnya, termasuk Biaya Kuliah Tunggal (BKT), yang berdampak pada penggolongan UKT yang lebih rendah. Namun, pihak universitas masih menunggu peraturan resmi terkait kebijakan UKT apakah ditunda hanya untuk tahun ini atau akan ditinjau ulang.

Bagi calon mahasiswa yang telah membayar UKT dengan kenaikan, akan dikembalikan. Namun, Prof. Muryanto berharap agar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dapat menyiapkan jalan keluar lain untuk menutupi ketimpangan biaya operasional akibat pembatalan kenaikan UKT. Menurutnya, selama ini biaya pendidikan yang diberikan pemerintah kepada perguruan tinggi negeri masih kurang.

Ia berharap adanya subsidi atau dukungan dari pemerintah, seperti dana abadi dari perusahaan, dana riset, atau bantuan fasilitas sarana dan prasarana, untuk mengatasi kebutuhan operasional pendidikan tinggi yang terus meningkat. Kesimpulannya, ia menyatakan perlunya mencari jalan keluar untuk mengatasi kesenjangan tersebut.
 

Posting Komentar
Billboard Ads
Billboard Ads
Billboard Ads
Kembali ke atas